Shalat witir adalah shalat yang digunakan untuk menutup
shalat malam, witir sendiri artinya adalah ganjil, jd jumlah rakaat dalam
shalat witir selalu ganjil, bisa 1,3,5,atau 7.
Dalam semalam shalat witir tidak bisa dilakukan dua kali, bila sudah
melakukan shalat witir maka tinggal melakukan shalat malam yang lainnya. tapi
shalat witir ini dianjurkan untuk dilakukan di akhir shalat malam.
Dasar Shalat Witir
Berdasarkan hadits
·
Abu Ayyub Al-Anshaari Radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Witir adalah hak atas setiap
muslim. Barangsiapa yang suka berwitir tiga rakaat hendaknya ia melakukannya.
Dan barangsiapa yang berwitir satu rakaat, hendaknya ia melakukannya”
·
Dari Ubay Bin Ka’ab, ia berkata: “Sesungguhnya
Nabi biasa membaca dalam shalat witir: Sabbihis marobbikal a’la (di raka'at
pertama -red), kemudian di raka'at kedua: Qul yaa ayyuhal kaafiruun, dan pada
raka'at ketiga: Qul huwallaahu ahad, dan beliau tidak salam kecuali di raka'at
yang akhir.” (Hr. Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah)
·
dari aisyah r.a berkata, “Rasul b tidak pernah
shalat malam lebih dari 11 raka'at, baik di bulan Ramadhan maupun diluar
Ramadhan, yaitu beliau shalat 4 raka'at, maka jangan engkau tanya tentang bagus
dan lama shalatnya, kemudian beliau shalat 4 raka'at lagi, maka jangan engkau
tanya tentang bagus dan lama shalatnya, kemudian beliau shalat witir 3
raka'at.” (Hr. Bukhori 2/47, Muslim 2/166)
·
dari Ali r.a ia berkata, “Witir tidaklah wajib
sebagaimana salat fardhu. Akan tetapi ia adalah sunnah yang ditetapkan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam”
Keutamaan Shalat
Witir
Berdasarkan hadits Shalat Witir mempunyai beberapa manfaat,
diantaranya adalah :
“Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menambahkan kalian dengan
satu salat, yang salat itu lebih baik untuk dirimu dari pada unta yang merah,
yakni salat witir. Waktu pelaksanaannya Allah berikan kepadamu dari sehabis
Isya hingga terbit Fajar” [8]
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu bahwa menceritakan
:”Rasulullah pernah berwitir, kemudian bersabda : “Wahai ahli Qur’an lakukanlah
salat witir, sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan menyukai sesuatu yang
ganjil”
Niat Shalat
Sebagaimana shalat yang lain, cukuplah diucapkan di dalam
hati, yang terpenting adalah melakukannya ikhlas karena Allah dan hanya
mengharap Ridho-Nya. Bila ingin dilafalkan pelan saja agar tidak mengganggu
muslim yang lainnya.
Doa Setelah Shalat
Witir
Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daa’iman. Wa nas’aluka
qalban khaasyi’an wa nas’aluka ‘ilman naafi’an. Wa nas’aluka yaqiinan
shaadiqan. Wa nas’aluka ‘amalan shaalihan. Wa nas’aluka dinan qayyiman. Wa
nas’aluka khairan katsiiran. Wa nas’alukal-‘afwa wal-‘aafiyah. Wa nas’aluka
tamaamal-‘aafiyah. Wa nas’alukasy-syukra ‘alal-‘aafiyati wa nas’alukal-ghinaa’a
‘anin-naas. Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa wa shiyaamanaa wa
qiyaamanaa wa takhasysyu’anaa wa tadharru’anaa wa ta’abbudanaa wa tammim
taqshiiranaa yaa Allaah ya Allaah ya Allaah ya arhamar-raahimiin. Wa
shallallahu ‘alaa khairi khalqihi Muhammadin wa a’alaa aalihi wa shahbihii
ajma’iina walhamdulillahi rabbil-‘aalamiin.
Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, kami memohon kepada-Mu
(mohon diberi) iman yang langgeng, dan kami mohon kepada-Mu hati kami yang
khusyuk, dan kami mohon kepada-Mu diberi-Nya ilmu yang bermanfaat, dan kami
mohon ditetapkannya keyakinan yang benar, dan kami mohon (dapat melaksanakan)
amal yang shaleh, dan kami mohon tetap dalam dalam agama Islam, dan kami mohon
diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, dan kami mohon memperoleh ampunan dan
kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri
atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan. Ya Allah, Ya Tuhan kami,
terimalah salat kami, puasa kami, rukuk kami, dan khusyuk kami dan pengabdian
kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama salat ya Allah, ya Allah,
ya Allah Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Hadis terkait salat
witir:
• "Sesungguhnya Allah adalah witr
(ganjil) dan mincintai witir" [HR. Abu Daud]
• "Jadikanlah witir akhir salat kalian
di waktu malam". [HR. Bukhari]
• "Barang siapa takut tidak bangun di
akhir malam, maka witirlah pada awal malam, dan barang siapa berkeinginan untuk
bangun di akhir malam, maka witirlah di akhir malam, karena sesungguhnya salat
pada akhir malam masyhudah (disaksikan)" [HR. Muslim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar