Islam
Islam (Arab: al-islām,
الإسلام dengarkan (bantuan·info): "berserah
diri kepada Tuhan") adalah agama
yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah.
Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di
seluruh dunia,[1][2]
menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[3]
Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya
kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).[4]
Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada
Tuhan"[5][6], atau lebih lengkapnya adalah
Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah
menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi
dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan
sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi
dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Aspek kebahasaan
Islam berasal dari kata Arab Aslama-Yuslimu-Islaman yang secara
kebahasaan berarti 'Menyelamatkan' misal teks 'Assalamu Alaikum' yang berarti Semoga
Keselamatan menyertai kalian semuanya. Islam/Islaman adalah Masdar/Kata benda sebagai bahasa penunjuk dari
Fi'il/Kata kerja yaitu 'Aslama' =Telah Selamat
(Past Tense) dan 'Yuslimu' =Menyelamatkan (Past Continous Tense)
Kata triliteral semitik 'S-L-M' menurunkan beberapa istilah
terpenting dalam pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim.
Kesemuanya berakar dari kata Salam yang berarti kedamaian.[7]
Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna
"untuk menerima, menyerah atau tunduk" dan dalam pengertian yang
lebih jauh kepada Tuhan.[8]
Aspek kemanusiaan
Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada
Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti
perintah-Nya, dan menghindari politheisme.
Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas
Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah menghendaki
akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk
(memeluk agama) Islam..."[9]
Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya
diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah
Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."[10]
Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan
kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.[11]
Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat
persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu
anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan
Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini
dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah
menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan
lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi
Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai
sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental.[12]
Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai
penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim, Musa,
Isa,
dan nabi
oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan
setelah kepergian para nabinya telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan
kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi
palsu, ataupun kedua-duanya.[13]
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang
disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui
perantara Malaikat Jibril
adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2).
Di dalam al-Qur'an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk
beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan
sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para
nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad.[14]
Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu
telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat
Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar
asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul
utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja
Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya
seorang muslim.[15][16]
Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun
agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan
Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi
kitab.
Lima Rukun Islam
Artikel utama
untuk bagian ini adalah: Rukun Islam
Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan
untuk memegang Lima Rukun Islam,
yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.[17]
Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah)
telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek
kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal
seperti kehalalan, perbankan, jihad
dan zakat.[18]
Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:
- Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
- Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
- Berpuasa pada bulan Ramadan.
- Membayar zakat.
- Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
Enam Rukun Iman
Artikel utama
untuk bagian ini adalah: Rukun Iman
Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang
terdiri atas 6 perkara yaitu:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada malaikat Allah
- Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
- Iman kepada nabi dan rasul Allah
- Iman kepada hari kiamat
- Iman kepada qada dan qadar
Ajaran Islam
Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari empat mazhab yaitu Mazhab Syafi'i, Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali dan Mazhab Maliki. Islam adalah agama dominan
sepanjang wilayah Timur Tengah atu
negara-negara Arab, juga di sebagian besar Afrika Utara, Afrika Barat dan Asia Selatan serta Asia Tenggara. Komunitas besar juga ditemui
di RRC yaitu Muslim Hui dan Muslim Xinjiang Uighur, Semenanjung Balkan
di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar
komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia,
seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat. Sekitar
20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[19]
30% di subbenua India
dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar
populasi.[20]
Allah
Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu kepercayaan tentang keesaan Tuhan.
Istilah Arab untuk Tuhan ialah Ilāh; kebanyakan ilmuwan[rujukan?]
percaya kata Allah didapat dari penyingkatan dari kata al-
(si) dan ʾilāh' (dewa, bentuk maskulin), bermaksud
"Tuhan" (al-ilāh'), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya
dari bahasa Aram Alāhā.[21]
Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan
Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun
Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:
“
|
لا
إله
إلا
الله
محمد
رسول
الله
Tiada Tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
|
”
|
Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al-Qur'an
pada Surah Al-Ikhlas
yang terjemahannya adalah:
- Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
- Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
- dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan
dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam
al-Qur'an dikatakan:
"(Dia)
Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun
yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat".
(Asy-Syu'ara'
[42]:11)
Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana
perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran :
"Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku". (Ta Ha [20]:14)
Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam
percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan
Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas
dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang
diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan
tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.
Dan janganlah kamu mengatakan :"Tuhan itu tiga", berhentilah
dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha
Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi
adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara".
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan,
hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan,
karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara'
[42]:11).
Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat
ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.
Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam
yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an
berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam
merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan
pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril.
Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga
wafatnya beliau 632 M.
Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan
banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu
dan dedaunan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan
yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya,
yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para
ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini pertama kali
dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang
berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan
duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa
itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk
keseragaman.[22]
Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan
tergantung cara menghitung).[23] Hampir semua Muslim menghafal
setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal
keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz
(jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa
saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil
Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil atau baik dan benar. Yang
membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).
Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari
Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena
itu terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an
ataupun bentuk usaha untuk mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu
sendiri.
Nabi Muhammad S.A.W
Muhammad (570-632
M) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana
mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai
seorang muslim (lihat syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak
diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup
dari rangkaian nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.
Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam
pandangan Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan
perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang
muslim. Oleh karena itu dalam Islam dikenal istilah hadits yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan,
ketetapan maupun persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum)
kedua Islam setelah Al Qur'an.
Sejarah
Artikel utama
untuk bagian ini adalah: Sejarah Islam
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam
merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menghubungkan antara Indo Eropa dengan kawasan Asia
di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan
penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat
yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala
agama mereka, telaga Zamzam, dan yang
terpenting adalah Ka'bah. Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh.
Bodoh di sini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang
suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat
berkumpul di tempat-tempat ramai.
Masa awal
Negara-negara dengan populasi Muslim mencapai 10% (hijau
dengan dominan sunni, merah dengan dominan syi'ah) (Sumber - CIA
World Factbook, 2004).
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama
diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira',
Arab Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12
Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan di
tengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang
pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Muhammad dilahirkan dalam keadaan
yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika
ia masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad
dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib
dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan
seorang janda bernama Siti Khadijah
dan menjalani kehidupan secara sederhana.
As-Sabiqun al-Awwalun
Artikel utama
untuk bagian ini adalah: As-Sabiqun
al-Awwalun
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang
disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya
selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada
para sahabatnya. Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi,
ia akhirnya menyampaikan ajaran Islam secara terbuka kepada seluruh penduduk
Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.
Pada tahun 622 Masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, peristiwa itu menjadi dasar acuan permulaan
perhitungan kalender Islam.
Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah),
sehingga umat Islam semakin menguat. Dalam setiap peperangan yang dilakukan
melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase
awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad pada saat perjanjian
Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat
menentukan. Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian
berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam
tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.
Khalifah Rasyidin
Artikel utama
untuk bagian ini adalah: Khulafaur Rasyidin
Khalifah Rasyidin atau Khulafaur
Rasyidin memilki arti pemimpin yang diberi petunjuk, diawali dengan
kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh
kepemimpinan Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib.
Pada masa ini umat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar
memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa
suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya Muhammad. Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum
Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam, terutama ke Syam,
Mesir, dan Irak.
Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dan
wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.
Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari
tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut "khalifah",
atau kadang-kadang disebut "amirul mukminin", "sultan", dan
sebagainya. Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang
yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu
dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah
yang kesemuanya diwariskan berdasarkan keturunan.
Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu
kekuatan politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu. Timbulnya
tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa
Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas
kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari
berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7
sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan
kekhalifahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai
otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk "kesultanan";
misalnya Kesultanan Safawi,
Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan
Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi
kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia.
Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut secara
nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan
Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke
tangan penjajah Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan
Ottoman) yang secara nominal dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir,
akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I.
Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V. Karena dianggap
kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh
Mustafa Kemal Pasha
atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi republik.
Demografi
Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 miliar umat Muslim yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah
tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India
dan Bangladesh. Populasi Muslim terbesar dalam
satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi
Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat
Cina, Amerika Serikat,
Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.
Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara
pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam
sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia. [1].
Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka
kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan
angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim [2]. Namun belum lama ini, sebuah studi
demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga
ke tingkat negara Barat. [3]
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Islam