Sabtu, 14 Desember 2013

Salat Istisqa




.
Shalat istisqa adalah shalat yang dilakukan untuk meminta agar Allah SWT menurunkan hujan. Biasanya dilakukan bila terjadi kemarau panjang atau akan ada hajat tertentu yang membutuhkan turunnya hujan. Shalat ini harus dilakukan secara berjamaah.
Sebelum dilakukannya shalat biasanya biasanya para tokoh / ulama setempat menyerukan kepada semua penduduk untuk tidak melakukan perbuatan maksiat, bertaubat, dan mengusahakan perdamaian jika terjadi konflik, juga berpuasa.
Untuk melaksanakan shalat ini seluruh penduduk harus berkumpul di tempat yang akan digunakan untuk shalat istisqa juga membawa binatang ternak ke lokasi. Sebaiknya penduduk membawa pakaian sederhana dan tidak memakai wewangian. Shalat ini dilakukan dengan dua rakaat lalu diikuti diikuti khutbah dua kali oleh seorang khatib. Diantara ketentuan khutbah shalat istisqa adalah sebagai berikut :
1.      Khatib disunahkan menggunakan selendang
2.      Khutbah yang pertama khatib membaca istigfar 9 kali
3.      Dan pada khutbah yang kedua 7 kali
4.      Isi khutbah adalah memohon ampun kepada Allah dan berkeyakinan bahwa do’anya akan dikabulkan.
5.      Isi khutbah yang kedua yaitu khatib menghadap ke arah kiblat lalu berdoa bersama-sama makmum. Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan tinggi-tinggi.
Niatnya seperti shalat pada umumnya , cukup dibaca dalam hati. Yang terpenting adalah melakukannya ikhlas karena Allah dan mengharap Ridho-Nya.

Khutbah salat istisqa sendiri memiliki ciri/ketentuan tersendiri antara lain:
  • Khatib disunahkan memakai selendang
  • Pada khutbah pertama hendaknya membaca istigfar 9 kali sedangkan pada
  • khutbah kedua 7 kali.
  • Khutbah berisi anjuran untuk beristighfar (memohon ampun) dan merendahkan diri kepada Allah serta berkeyakinan bahwa permintaan akan dikabulkan oleh-Nya.
  • Pada khutbah ke-dua khatib berpaling ke arah kiblat (membelakangi makmum) dan berdo'a bersama-sama.
  • Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan tinggi-tinggi.
Niat Salat
Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya.

Hadis terkait
Hadis terkait salat istisqa:
  • Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu ia berkata, "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ke luar dengan berpakaian sederhana, penuh tawaduk dan kerendahan.
Sehingga tatkala sampai di musala, beliau naik ke atas mimbar, namun tidak berkhutbah sebagaimana khutbah kalian ini.
Ia terus menerus berdoa, merendah kepada Allah, bertakbir kemudian salat dua rakaat seperti salat ketika Ied". (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan di hasankan oleh al-Albani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar